Tak terasa, udah 5 ½ tahun berlalu sejak pertama kali mengenal istilah Ordik dan PSEG (huhu.. bo'ong deng, terasa banget). Dikerjain, disuruh-suruh, "disiksa" dan berbagai hal baru lain terjadi. Saat itu, enggan juga untuk mengikuti perintah senior, tapi gimana lagi? Didorong untuk mendapatkan pengakuan eksistensi dalam suatu komunitas baru, semua terlewati dengan berat hati. Setelah berhasil dilewati, hal pahit menguap dan yang tersisa hanya hal manis. Ngga akan cukup waktu semalam suntuk, untuk membahas hal manis PSEG.
Pikiran kritis yang pertama muncul sesaat setelah ikut PSEG adalah ikut PSEG ngga nambah pinter. Gimana bisa pinter kalo semua dilakuin dalam keadaan tertekan dan kondisi fisik yang ngedrop. Istilah keren Pra Studi Ekskursi hanyalah BASA BASI. Inti dari PSEG bukanlah pra studi ekskursi.
Seminggu setelahnya, effek mengikuti P SEG sudah terasa. Eksistensi sebagai bagian "anak Geo" di kampus mulai diakui. Semua berposisi sama, meski tetap memahami posisi sendiri sebagai "anak baru". Bahkan, sejak perjalanan pulang dari lokasi PSEG, saya sudah langsung bebas merokok dengan para senior dan alumni. Hihi.. Saat itu saya sadar kalau esensi PSEG bukanlah pra studi ekskursi.
Setahun kemudian, terjadi kesalahpahaman dalam kegiatan ORDIK dan berbuntut pada pelarangan PSEG. Saat itu, saya berperan sebagai panitia PSEG dan tentunya berusaha meluluskan kegiatan tersebut. Baru kali itu saya lihat ruang HMG dipenuhi mahasiswa, dari semua angkatan yang ada di kampus, berkumpul dan mencoba memecahkan suatu masalah. Kejadian yang jarang terjadi dan tidak pernah terjadi lagi setelahnya. PSEG tidak dilaksanakan tahun itu.
Di liburan akhir semester, tahun berikutnya (Januari 2003), diadakan PSEG untuk mahasiswa 2002. PSEG basa-basi agar mahasiswa 2002 diterima oleh angkatan lainnya. Yang ikut hanya panitia, peserta, dosen dan sedikit alumni (tak lebih dari 5). Meski menurut saya, inilah PSEG yang secara istilah benar, karena benar-benar pra studi ekskursi.
Setelah itu, mahasiswa 2003 masuk dengan eforia menjaga keberlangsungan PSEG sangat besar. Semua angkatan berperan untuk mengajak maba ikut PSEG. Dan.., PSEG 2003 sukses jika dilihat dari jumlah peserta yang ikut dan "rapat besar" pengakuan atas eksistensi mahasiswa 2002. Sekali lagi, istilaah pra studi ekskursi hanya basa-basi.
Angkatan 2004, peserta PSEG kurang dari ½ jumlah mahasiswa baru. Entah mengapa... padahal jumlah senior dan alumni yang hadir cukup banyak. Mulai saat itu muncul inisiatif Departemen Geografi untuk membuat sertifikat untuk para peserta PSEG. Tujuannya, mewajibkan PSEG untuk mahasiswa baru. Angkatan 2005, peserta PSEG kembali banyak, sayangnya alumni yang hadir sangat sedikit. Tenda pleton nyaris kosong. Apa perlu sertifikat untuk alumni yang hadir? J
Sebentar lagi, PSEG untuk maba 2006 akan digelar, tepatnya 12-14 Januari 2007. Panitia sudah terlihat bekerja keras (ada yang ngamen loh buat nyari dana PSEG... Gilee...). Peserta sudah mulai joging-joging. So.., lets the party started..
Harapan saya, basa-basi ini akan kembali semarak.. Mahasiswa baru banyak yang ikut, senior dan alumni banyak yang hadir, dan kekerabatan kita semakin terjaga.
Semoga tidak ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Toh, bila kita ketemu alumni dijalan dan bingung harus memulai pembicaraan, PSEG lagi-lagi bisa dijadikan BASA BASI. Kapan PSEG? Panitianya siapa? Sumbangan dikirim kemana nih? Kaosnya keren ga? Gue usahain dateng deh nanti...
Untuk para alumni : Dateng dong PSEG... jangan kapok ya kalo tahun kemaren dikit yang dateng. Tahun ini banyak deh yang dateng... hehe...
Untuk Senior : Ikut dong..?? Kapan lagi Cuy ngumpul bareng begini...
Untuk Panitia : Cari dana yang giat ya... tapi jangan ngamen lah.. ga enak ngeliatnya (kaya ga ada cara laen aja). Alumni dan senior banyak kok...
Untuk Peserta : HEEH.... IKUT LO SEMUA...!!! Hehe... santai Bro n Sis... ga apa-apa kok..
Untuk orang yang menentang PSEG: Ikut dong PSEG, biar tau apa yang lo tentang itu...!!