23.2.05

Percepatan

Percepatan, kalo dalam ilmu fisika adalah perubahan kecepatan dari kecepatan awal ke kecepatan akahir. Bisa menurun, bisa juga bertambah.

Kalo mau ber-analogi, percepatan juga dilakukan oleh semua orang yang ingin berubah. Dari keadaan dia sekarang, ke keadaan yang dia inginkan. Dan semua butuh proses, ada yang lama, ada juga yang lambat.

Sebagai contoh, kita belajar, baik dalam bentuk formal (contohnya sekolah) atau pun tidak (contohnya belajar dari keseharian). Dalam sekolah, kita dipaksa belajar dan terjadi perubahan dari tidak tau menjadi tau. Begitu pula yang lainnya.

Gw pernah denger kalo cara belajar yang terbaik dan tercepat adalah "menjadi". Kalo ingin cepet ngerti masalah mesin, jadilah montir. Kalo ingin ngerti masalah jurnalistik, jadilah wartawan. Begitu juga dengan bidang keilmuan lain, jadilah praktisi yang serius menjalani hal tersebut.

Proses "menjadi" tersebut adalah salah satu bentuk dari percepatan. Yang ingin gw sampaikan disini adalah seberapa besar sih percepatan tersebut? Dan sampai pada kecepatan berapa sih yang kita butuhkan?

Dan masalah lain adalah bagaimana percepatan tersebut bisa muncul? Sampe sekarang, gw selalu berusaha membuat percepatan pada diri gw, tapi hasilnya.......? :{
Gw ga tau apa beban gw terlalu berat atau kekuatan gw kurang untuk menambah kecepatan.

Kalo naek mobil sih gampang, tinggal tancep gas, tapi kalo gw? Gw teringat pelajaran kimia lagi SMA, katanya ada beberapa reaksi yang tidak akan terjadi atau sangat lambat terjadinya reaksi bila tanpa adanya katalisator. Mungkin, yang gw butuhin sekarang ini adalah katalisator dan atau momen tancep gas.

Bicara tentang percepatan ini memang rumit, kalo ga ada momentum atau penambahan percepatan tersebut. Kalo dipikir-pikir sih, dalam agama Islam udah diajarin gimana cara dan momentum kita melakukan percepatan tersebut, yaitu Bulan Ramadhan.

Dalam Ramadhan kita diimingi pahala lebih besar untuk tiap ibadah yang dilakukan. Puasa juga implementasi penambahan kecepatan dalam penguasaan hawa nafsu kita.

So..., kalo sekarang bulan Ramadhan masih jauh dan gw udah pengen melakukan percepatan. Gw harus puasa kali ya...?

4 comments:

Anonymous said...

BIAR KENCENG LARINYA:
-TUNE UP
-PAKE NOS
-ISI BENSIN DONG.. JGN KAYU BAKAR..
-GANTI KARBURATOR, KOREK MESIN, GANTI KNALPOT, GANTI BAN, GANTI... GANTI...
-GANTI MOTOR SEKALIAN!!

duniadanu said...

wooi, dasar lo tukang bengkel. Gw serius nih, lo sapa sih?

Anonymous said...

NGAPAIN SIH CEPET-CEPET
SANTAI AJA LAGI
NIKMATIN AJA
SLOW MAN !!!!!!!!!!!!!!

Anonymous said...

hmmm.. ini dia nih yg gue suka.
bagus sekali kalo orang sudah menyadari bahwa dirinya membutuhkan percepatan dalam kehidupannya. Berarti orang tersebut punya keinginan untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih baik.
bagus, bagus. Tapi ingat, percepatan itu harus diatur, jangan sembarang mempercepat perkembangan diri, karena adakalanya saat melakukan percepatan kita harus memperhatikan sisi kiri dan kanan, depan dan belakang. Bahkan atas dan bawah. Harus extra waspada, dan harus extra konsentrasi. Ini yang melelahkan, sedangkan tenaga lo terbatas.
Gak usah pake nunggu2 bulan puasa. Kalopun mau puasa senen kemis, itu bagus banget. Satu hal yang penting : 'NAWAITU'.
hehe, kayak yg udah bener aja ya gue..
gudlak deh buat bung danu yang mau berakselerasi.